Bicara Layar Kaca #1: Jodoh Wasiat Bapak (2017)

Acara yang mengubah tren sinetron Indonesia menjadi kehoror-hororan.

Fikri Rachmad Ardi
6 min readAug 6, 2017
Kumpulan pemain utama (?) Jodoh Wasiat Bapak dalam formasi lama. Dari kiri ada Adly Fairuz sang juragan yayasan kepengurusan jenazah, lalu Cika Waode, Imaz Fitria, dan Vinessa Inez. (Sumber: indowarta.com)

[PEMBARUAN 21 Januari 2018] Penulis mengubah ulang susunan tulisan ini untuk penyeragaman format. Ditambahkan pula pembaruan mengenai pemain-pemain baru.

Wahai kalian yang jarang menonton televisi, pernahkah kalian sesekali memindahkan saluran kalian ke antv? Kalau iya, sudahkah kalian tahu bahwa ada sinetron di TV India ini? Iya. Sinetron. Bukan lagi serial India yang saban malam mewarnai waktu kosongmu dengan aca aca nehi nehi itu. Sampai ini tulisan naik cetak, pernyataan tersebut benar adanya.

Kalau kalian selesai pulang kerja atau sekolah, coba kalian setel saluran antv di jam 8/9/10 malam (sayangnya tidak demikian bagi antv yang suka gonta-ganti waktu tayang). Ada sebuah tayangan berdurasi genap 75 menit yang berisi satu pihak yang jahatnya tidak tertolong lagi, lalu diazab karena kejahatannya. Di antara azab itu, ada aneka penampakan seram yang makin membuat pihak kecele akan tindak jahatnya. Selepas iklan yang lamanya bisa untuk menyeduh Pop Mie dahulu, singkat cerita pihak yang jahat akhirnya wafat dengan suul khotimah. Adly Fairuz dan tiga teman wanitanya yang berprofesi sebagai tukang mengurus jenazah di Yayasan Nurul Jannah datang dan mengurus jenazah pihak yang jahat itu sampai dikubur. Ya, walaupun tantangan ketiganya juga tidak gampang karena azabnya belum habis.

Nggak ada keranda, nggak gurih, (Sumber: movie123.com)

Premis yang bisa kalian temukan saban malam itu hadir dalam bentuk sinetron Jodoh Pengantar Jenazah, yang kini berlabel Jodoh Wasiat Bapak — sampai sekarang saya bingung mengapa harus “Wasiat Bapak”, konon merupakan judul asli sinetron ini sebelum kata Jenazah muncul. Sinetron ini diproduksi oleh Tobali Putra Productions, ya kalian tidak perlu cari tahu siapa PH satu ini. Ada Adly Fairuz, Vinessa Inez, Icha Annisa, Imaz Fitria, Bopak, Daus Separo, Tessa Kaunang, dan aneka pemeran harian yang berganti setiap episodenya. Sebutan terakhir menjadi poin plus dari sinetron ini, karena tidak ada masalah bahwa sinetron bersambung setelah satu episodenya berakhir.

Premis ceritanya, kalau kalian rajin nonton, mudah sekali untuk dicerna. Ada pihak yang jahatnya kadang kelewatan, bikin penduduk Kampung Kucrit, tempat bermukimnya Adly dkk., geregetan dengan polah mereka. Kalau aksi jahatnya sudah kebablasan, yang serem-serem masuk dan mengazab mereka sampai wafat. Adly pun datang dan bertugas menyiramkan jenazah yang jahat, itu pun juga masih harus berhadapan dengan aneka azab dari si jahat. Bahkan pas dikubur, masalah belum juga beres. Semua tergantung 60 menit yang bisa dialokasikan Tobali supaya ceritanya bisa rampung. Semua adegan menantang ini diwarnai dengan polah Abun Hadi sebagai Pak RT di kampung Adly dkk., plus Daus Separo dan kawan-kawan yang berada di semesta tukang ketoprak. Ya walaupun masuknya mereka ke 60 menit itu terkadang dipertanyakan hubungannya dengan ceritanya, hehehe.

Daus Separo, pelengkap cerita Jodoh. (Sumber: YouTube / Televisi Keluarga)

Anda penonton Jodoh garis keras? Kalian seharusnya sadar. Ada dua kali Jodoh dalam sehari (bahkan tiga jika kalian menontonnya larut-larut). Yang jam 7 malam WIB adalah episode yang relatif miskin setannya. Kalaupun ada, paling di-blackout-kan, atau dibuat kasat mata seperti siluman KW di Ganteng Ganteng Serigala (Amanah Surga Productions, 2014). Belakangan pula, adegan tangisan dan pertobatan menggantikan setan tanggung yang ada di jam ini. Lain halnya di jam 11/12/1 (tergantung lokasi). Gelagat asli Jodoh keluar di sini. Setan, arwah, ritual, marah, sumpah serapah, amuk massa, pindah semua ke sini. Dijamin lebih puas kalau menontonnya di jam ini. Kalau masih kuat matanya, bisa nonton siaran ulangnya secara legal setelah yang jam 11+ beres tanpa perlu menghabiskan kuota lewat YouTube.

Resep rahasia

Tessa Kaunang vs hantu. (Sumber: Instagram / thessakaunangtuiiit)

Bagi mahasiswa yang berkesempatan menonton ini setiap pulang kerja praktik, Jodoh membuat saya kadang cekikikan dengan premis dan akting ceritanya. Kadang saya dan beberapa anggota keluarga mengeluarkan sumpah serapah karena gemas dengan kejahatan pemeran yang memang sudah digariskan resek dari awal. Kami yang menonton pun ikut mengalir dengan jalan cerita sang antagonis yang menunggu diazab sampai selesai dikubur. Yaa… walaupun adegan Pak RT, Daus, tukang ojek, dan teman-temannya kadang bikin semangat sedikit menurun, kehadiran mereka-mereka penting pula untuk menyelesaikan persoalan sang antagonis. Masuknya setan memang jadi penarik massa supaya jangan sampai pindah ke saluran sebelah. Godaan akan ditaruh di mana setan yang meneror sang antagonis bisa menjadi permainan kecil-kecilan untuk dimainkan bersama.

Kombinasi seram, hantu, dan kuburan menjadi resep rahasia Tobali menempatkannya di 10 besar penerimaan program televisi alias rating TV. Memang sinetron yang disepak mula pada 17 April 2017 sempat tenggelam pada penayangan perdananya. Namun kesabaran Otis Hahijary, pengasuh antv hingga tulisan ini naik cetak, terhadap Jodoh berbuah panen raya. Penerimaannya makin tinggi, makin tinggi, hingga membuka cabang di slot jam 7 malam WIB plus menendang serial India Lonceng Cinta dan Mohabbatein dari singgasananya. Hingga tulisan ini, di 10 besar rating program televisi tersimpan nama Jodoh di posisi yang mudah terlihat, juga membantu antv meraih porsi kue penonton terbesar nyaris setiap hari.

Jika beruntung, kehebohan Jodoh mengantarkannya di pemuncak penerimaan pemirsa televisi harian.

Yaaa… walaupun kadang sisa-sisa ingatan setelah menonton ini kadang suka hilang tak berbekas, sih. Akhir episode terkadang asal selesai. Kadang pula Adly dan Imaz Fitria sebagai calon istrinya mengumbar kemesraan di akhir episode, which is terkadang tidak diperlukan. Terkadang pula ada Bopak atau Daus yang juga masuk ke dalam buntut episode ini, membuat pemirsa yang kabur menunggu klimaks episode menjadi kecewa hampir di setiap episodenya. Tapi, tiada salahnya, kok. Toh kalian juga dapat menonton cuplikan episode berikutnya yang tak kalah nendang. Dari ladang uang, penerimaan slot jeda iklannya hanya dua kali, namun durasinya bisa 15 menit setiapnya. Impas dengan 45 menit pertama Jodoh yang bertugas untuk membangun cerita yang akan disuguhkan tim Tobali di setiap episodenya.

Dengan demikian, Jodoh menjadi kuda hitam sekaligus On The Spot bagi dunia sinetron Tanah Air. Lupakan sinetron cinta-cintaan, motor-motoran, dan sinetron bapak-bapak yang ditinggal emaknya kerja di luar negeri. Inilah mahakarya Tobali. Buah ketepatan mengambil peluang plus modal setan dan kuburan yang jarang diambil, menjadikan Jodoh sebagai primadona baru penonton yang haus sinetron “menantang”. Walaupun tidak selalu memuaskan — pasrah saja dengan sinetron harian, tidak selalu memuaskan mata kalian setiap hari. Toh hasilnya juga gurih: sudah ada lima sinetron sejenis dengan mengambil latar kuburan. Kelatahan yang tidak akan hilang hingga hari kiamat.

Berbulan-bulan kemudian…

Untuk menambah gurih cerita, ditambahkan Mpok Atiek (tengah) dan Icha Anissa (kanan) sebagai Ainun. Yang terakhir ini yang sering mengganggu hubungan Adam dan Kania. (Sumber: Instagram / mpok.atiek)

Jodoh semakin menjadi-jadi. Tiada lagi acara begadang untuk menonton acara satu ini. Mulai jam 8.00 malam WIB, kalian sudah bisa menikmati dua (bahkan 3) episode sekaligus acara ini. Kalau masih kurang, setel antv pagi-pagi. Lagi-lagi ketemu Jodoh (tapi sudah hilang, hehehe).

Cemas juga kalau TV ini mengandalkan acara ini terus. Semoga acara ini tetap sesuai porsinya.

Jakarta, 6 Agustus 2017, diperbarui 7 Oktober 2017 dan 21 Januari 2018. (*)

Sumber: indowarta.com

Jodoh Wasiat Bapak

Produksi: Tobali Putra Productions

Penulis: Wahyu H.S.

Sutradara: Ceppy Gober (bisa ganti, loh)

Durasi: rerata 75 menit

Stasiun televisi: antv

Tayang: 14 April 2017 — tulisan naik cetak

Pemain: Adly Fairuz, Vinessa Inez, Imaz Fitria, Icha Annisa, Tessa Kaunang, Daus Separo, Bopak Castello, Otis Pamutih, Abun Hadi, Gunawan Sudrajat, dan teman-teman sesuai cerita yang bakal dihadirkan. Terserah Tobali sajalah.

--

--

Fikri Rachmad Ardi
Fikri Rachmad Ardi

Written by Fikri Rachmad Ardi

NEW SERIES: MEMPERTANYAKAN VOLI - Oktober 2023 - Juli 2024. Juga menulis seri Bicara Layar Kaca apabila sempat.

No responses yet