Bicara Layar Kaca #12: Lorong Waktu (2019) [FIRST LOOK]
“Pak Haji Siap? Zidan Siap?” Dalam Bentuk Instan
Pak Haji Siap? Zidan siap? Bismillah…
Menemani Ramadan sejak tahun 2000-an, Lorong Waktu (1999) sudah menancap di pikiran masyarakat Indonesia, terutama yang masih berusia muda, sebagai sinetron yang sangat memorable. Kisah-kisah Pak Haji dan Zidan yang berkeliling waktu melalui mesin yang dibuat oleh Pak Addin selalu bikin penonton terkesima, baik melalui aksi mereka bertiga maupun petuah-petuah yang bisa diambil. Tidak heran kalau penonton SCTV terutama yang sudah menginjak dewasa sangat ingin sinetron ini kembali dibuat ulang.
Tahun 2019 ini, Citra Sinema melalui divisi animasi mereka, CookIt Studio kembali membuat ulang kisah Pak Haji dan kawan-kawan dalam bentuk animasi. Masih berjudul sama dan garis besar ceritanya yang tidak berubah, Lorong Waktu versi animasi tiga dimensi ini jelas merupakan penceritaan yang serupa dengan apa yang sudah dihadirkan di versi sinetron mereka sendiri. Ya, tentu saja mereka tidak menceritakan seluruh seri dari musim pertama sampai lima, pasti gempor. Lagi pula, rencana ini baru terwujud akhir 2018 lalu. Membuat animasi dalam waktu 4–5 bulan untuk sebuah seri animasi jelas menjadi sebuah prestasi tersendiri.[1]
Tidak dimulai ketika Pak Addin menguji coba mesin waktunya pada Zidan di awal-awal episode versi sinetronnya (dan berbuah kekacauan tentu saja), versi animasi Lorong Waktu lebih bermain aman dengan sistem 3 x 7 menit, lebih mirip sketsa animasi. Mesin waktunya sudah ada. Ketiga karakter sudah mengenal satu sama lain. Tinggal ditukar-tukar saja ceritanya. Tengok saja saat tiga episode dilego sekaligus pada penayangan perdana animasi ini: “Zidan Ketemu Kakek” yang menceritakan Zidan kembali ke rumah kakek-neneknya untuk bersilaturahmi, “Rindu Ka’bah” saat Pak Haji kepingin ke Mekkah walaupun harus menemui banyak tantangan, dan “Rantang Amanah” saat Zidan dan Pak Haji tak sengaja bertemu satu keluarga yang diberi rantang dari seseorang yang tak dikenalnya. Semuanya berdurasi singkat, praktis ceritanya pun tidak akan sepanjang versi sinetronnya yang memiliki cerita yang kompleks.
Walau hanya tayang tujuh menit, setidaknya Lorong Waktu tidak menghilangkan “kekuatan” nostalgianya. Selain soal mesin waktu, peran Deddy Mizwar sebagai tokoh sentral sejak dari versi sinetron tetap tidak hilang, bahkan ia turut terlibat dalam banyak posisi selama pengerjaan animasi ini. Hasilnya, suara legendaris Pak Haji tetap nyaman dinikmati sepanjang 7 menit penayangan. Selain Deddy Mizwar, Santosa Amin (yang sudah dikenal sebagai dubber SpongeBob di Lativi dan Suneo di RCTI) turut mengisi suara Pak Addin. Dengarkan saja suaranya. Khas banget Pak Santos, bukan? Juga ada Novalina Nasution sebagai pengisi suara Zidan. Konon sebelumnya pernah mengisi suara Jimmy Neutron dan aneka tokoh lainnya. Porsi pengisi suaranya yang setidaknya sudah sesuai dengan yang diperankan. Tidak dilebay-lebaykan.[2][3]
Sejauh episode pertama ini, apa yang sudah CookIt Studio sajikan ke pemirsanya juga cukup memenuhi ekspektasi. Dengan pengerjaan animasi kurang dari lima bulan (asumsikan setelah diumumkan oleh Deddy), jelas animasi ini menjadi sebuah karya yang menarik.[4] Hanya 7 menit perepisode, CookIt Studio cenderung bermain aman saat menerjemahkan setiap premis pada setiap episodenya. Tidak dibumbui drama-drama mengejutkan seperti sinetron pendahulunya. Animasi yang disajikan secara 3D pun (yaaa, mau bagaimana lagi ya) sesuai dengan yang dikerjakan. Tidak perlu berekspektasi lebih, hasilnya pun tetap bisa diterima penonton kita.
Jadi, worth tidak untuk ditonton? Well, masih, kok. Lorong Waktu tidak perlu muluk-muluk dalam menyajikan ceritanya pada pemirsanya. Ya iyalah, cuma 7 menit. Kecuali jika atensi penonton terhadap animasi ini sangat tinggi, terutama jika SCTV ngiler saat Nussa (2018) dapat mengudara di NET. di jam berbuka dan berhasil mencuri perhatian pemirsa, peluang Lorong Waktu untuk lebih dikenal masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi obat kangen sinetron jadul sebelumnya, jelas menjadi lebih besar. Alur cerita yang sangat sempit pun bisa lebih diperpanjang, sehingga dapat ditonton dengan lebih seru. Salah satu animasi yang perlu dikembangkan lebih lanjut lagi. (*)
Lorong Waktu
Genre: Animasi
Produser: Deddy Mizwar, Arnas Irmal
Pimpinan produksi: Ramlan Permana
Sutradara: Deddy Mizwar, Freddy Nindan
Rumah produksi: Demi Gisela Citra Sinema (via CookIt Studio)
Tayang perdana: 11 Mei 2019
Format gambar: 16:9 HD (tapi jika sudah ditayangkan SCTV, ya mau gimana lagi)
Pengisi suara: Deddy Mizwar (Pak Haji), Santosa Amin (Pak Addin), Novalina Nasution (Zidan), Endang Sunainik (karakter minor)
Stasiun televisi: SCTV